SEJARAH SMA KATOLIK SANTO THOMAS AQUINO

SEJARAH SINGKAT SMA KATOLIK “SANTO THOMAS AQUINO”

“SEJARAH SINGKAT SMA KATOLIK “SANTO THOMAS AQUINO”

Dalam suatu rapat Dewan Gereja (sekarang disebut Dewan Paroki) menjelang peringatan Paskah tahun 1967, oleh almarhum Romo L.Karjosoemarto, CM. dicanangkan 3 bidang kegiatan. Salah satu bidang kegiatannya adalah Bidang Pendidikan.

1. Pelindung               : Letkol M.Yasir ( Dandim 0807 )
2. Penasehat              : Romo L.Karjosoemarto, CM ( almarhum )
3. Ketua I                   : M.Muladi ( Guru SMP Katolik St.Maria Tulungagung )almarhum.
Ketua II                      : Tedjo Setiono, SH ( Hakim Pengadilan Negeri di Tulungagung.
Ketua III                    : dr. Moedjirahardjo (Dokter RSU Tulungagung)
4. Sekretaris I           : A.Soejatna (Guru SMP Katolik St.Maria Tulungagung)
Sekretaris II              : RC.Roesdimoeljo ( almarhum ) Kepala SMP Katolik St.Maria Tulungagung
5. Bendahara I          : Chris Goenadi (almarhum Perusahaan Rokok Petjoet di Tulungagung)
Bendahara II             : V.Santosa ( Guru SMP Katolik St.Maria Tulungagung )

6. Seksi – seksi :
a. Seksi Perijinan                 : M. Muladi ( almarhum )
b. Seksi Pengerahan Guru : Richardo Suhardi
c. Seksi Pengerahan Siswa : J.M.Ramelan

Setelah kepanitiaan ini terbentuk, Bapak M. Muladi menghubungi Yayasan Yohanes Gabriel di Surabaya untuk menyampaikan masalah pendirian SMA Katolik di Tulungagung. Saat itu diterima oleh Romo R.Soeharto, beliau memberikan tanggapan yang sangat positif atas rencana pendirian tersebut.
Kemudian setelah segala persiapan disusun, maka mulailah dibuat pengumuman penerimaan murid baru untuk tahun ajaran 1968, tepatnya kegiatan ini dilaksanakan antara tanggal 23 November sampai dengan Desember 1967, dengan menyebarkan selebaran ke beberapa SMP di Tulungagung. Sebagai penerima pendaftaran adalah Bapak Ag.Soetomo ( almarhum ). Sedangkan Bapak Richardo Suhardi bertugas menghubungi beberapa guru SMA Negeri, SMEA maupun SMP untuk membantu mengajar di SMA Katolik, untuk pertama kali membuka tahun ajaran.
Saat akhir pendaftaran tercatat 98 calon siswa yang mendaftarkan, jumlah inilah yang merupakan angkatan pertama SMA Katolik Tulungagung, yang dibagi menjadi 2 kelas yaitu I – A dan I – B ( masing-masing kelas berjumlah 49 siswa ), dan untuk kegiatan proses belajar mengajar SMA Katolik saat itu menempati gedung dengan alamat : Jalan Wijaya Kusuma 44 sekarang menjadi : Jalan A.Yani Timur 44 Tulungagungdengan mempergunakan gedung milik SMP Katolik St.Maria Tulungagung, tepatnya pada hari Senin Kliwon 8 Januari 1968.
Sedangkan guru-guru yang berhasil dihubungi oleh Bapak Richardo Suhardi untuk mengajar di SMA Katolik saat itu adalah :

1. E.J.Moeljoto Basuki, BA            : Bhs. Indonesia, Kepala Sekolah
2. A.Soejatna                                    : Bhs. Indonesia
3. Richardo Suhardi                       : Bhs. Inggris
4. Oei Lien Nio                                : Bhs. Asing
5. Tedjo Setiono, SH                      : Civic
6. M.Muladi                                     : Fisika
7. S.Soetjipto                                   : Kimia
8. V.Santosa                                    : Goneo
9. Soerjono                                      : Stereo
10. M.Soemarsono                         : Aljabar
11. Y.Agus Sulimin                         : Agama
12. M.Tas’an                                    : Menggambar
13. Sri Rijani                                   : Geografi
14. Soedhiarto, BA                         : Ekonomi
15. J.M.Ramelan                            : Hayat
16. S u r o s o                                  : Hayat
17. RC.Roesdimoeljo                    : Sejarah
18. Soedjono                                  : Pendidikan Jasmani
19. Ag.Soetomo                             : Tenaga Tata Usaha
20. K u s e r i                                 : Pesuruh

Oleh karena persyaratan diakuinya pendirian suatu sekolah harus ada Yayasan pengelola, maka Bapak M.Muladi meminta Romo R.Soeharto, CM selaku Sekretaris Yayasan Yohanes Gabriel Surabaya untuk dapatnya SMA Katolik dimasukkan ke dalam Yayasan tersebut.
Namun usaha ini tidak berhasil, karena dalam Sidang Keuskupan Surabaya dinyatakan bahwa dana untuk sekolah-sekolah terlalu besar, maka Romo R.Soeharto, CM menganjurkan untuk membuat Yayasan sendiri.
Kemudian Bapak M.Muladi menghadap Bapak RY.Hardjitno selaku Ketua PGK (Persatuan Guru Katolik) Jawa Timur, yang saat itu juga menjabat Pengawas SMA se Jawa Timur. Beliau menyarankan nama SMA PGK, namun juga mengalami kesulitan, kemudian menyarankan membuat yayasan sendiri.
Atas kerja Bapak E.Soemartojo yang ditugaskan untuk membuat redaksi Akte Yayasan serta atas bantuan Bapak Frans Gunawan selaku Penasehat Hukum di Kediri, berdirilah “YAYASAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN SANTO THOMAS AQUINO” Tulungagung yang mengelola SMA Katolik “Santo Thomas Aquino” Tulungagung.

Adapun susunan Pengurus Yayasan tersebut adalah :
K e t u a            : M.Muladi
Sekretaris        : A.Soejatna
Bendahara       : V.Santosa
Anggota            : 1. Richardo Suhardi

Sebagai rasa syukur atas berdirinya SMA Katolik “Santo Thomas Aquino” Tulungagung dan sekaligus sebagai media publikasi, maka diadakan MALAM PEMBUKAAN. Acara ini diselenggarakan di Gedung Balai Rakyat Tulungagung, pada hari Sabtu Wage tanggal 27 Januari 1968.
Pada tahun 1970 Moeder Ancilia, PK mengirim surat kepada Bapak Uskup Surabaya agar bekas Gereja (sekarang Aula Cornelius) diberikan kepada SMA Katolik, sehingga kegiatan proses belajar mengajar tidak banyak memakai ruang SMP Katolik Santa Maria Tulungagung. Kemudian mulailah SMA Katolik menggunakan Aula Cornelius, yang dibagi menjadi 3 lokal dengan menambah 2 lokal untuk kantor dan anak-anak kelas III bisa masuk pagi.
Perkembangan SMA Katolik benar-benar berjalan cukup pesat, dari hanya 2 kelas pada awalnya, maka pada tahun 1980 sudah menjadi 11 kelas. Demikian pula sudah memulai pembatasan jumlah penerimaan siswa baru, yaitu sekitar 75% dari jumlah pendaftar.
Adanya Keputusan dari Keuskupan Surabaya bahwa semua sekolah dengan predikat Katolik harus di bawah pengelolaan Yayasan yang dibentuk Uskup, maka pada tanggal 1 Juli 1980 diadakan penyerahan Yayayasan Pendidikan dan Pengajaran Santo Thomas Aquino Tulungagung kepada Yayasan Wijana Sejati Pusat Surabaya. Hadir pada pertemuan tersebut adalah :

1. Bapak M.Muladi
2. Bapak Djoko Mursandi
3. Bapak V.Santosa
4. Romo Louis Pandoe, CM
5. Romo Valentino Bosio, CM

Selama 3 tahun setelah penyerahan SMA Katolik “Santo Thomas Aquino” Tulungagung pada Yayasan Wijana Sejati Pusat Surabaya, mulailah memberlakukan uang sumbangan bagi calon siswa, karena hal ini juga dilakukan oleh sekolah-sekolah negeri. Uang sumbangan ini tetap disalurkan untuk pengembangan sekolah, antara lain dapat membeli tanah dan membangun 8 kelas/lokal, ruang Kepala Sekolah, ruang Guru serta ruang Tata Usaha. Bangunan dan tanah inilah yang kemudian digunakan SMA Katolik “Santo Thomas Aquino” Tulungagung saat ini, dan di dalam perkembangan selanjutnya telah dapat menambah ruang Laboratorium, Ruang Perpustakaan, ruang Laboratorium Komputer, ruang Multi Media serta ruang parkir baik untuk siswa maupun guru/karyawan.
Sebagai salah satu program kerja jangka panjang yang diawali pada tahun pelajaran 2000 /2001 sebanyal 8 ( delapan ) ruang yang sudah direnovasi ke dalam bentuk tingkat, sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan ruang teori.
Sebagai peringatan gedung ini mulai digunakan pada tahun 1983, maka atas saran dari almarhum Bapak M.Muladi salah seorang pendiri SMA Katolik “Santo Thomas Aquino” di Kedungwaru Kabupaten Tulungagung, maka nomor dan alamat sekolah yaitu : Jalan dr.Wahidin Sudirohusodo 83 di Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.
Adapun yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMA Katolik “Santo Thomas Aquino” di Tulungagung adalah :

1. Bapak E.Muljoto Basuki, B.A.             : tahun 1968
2. Bapak H.Alip Purwanto, B.A.             : tahun 1970
3. Bapak Y.Agus Sulimin, B.A.                : tahun 1972
4. Bapak Drs. S u j o t o                            : tahun 1974
5. Bapak Drs. M.Astiham                         : tahun 1980
6. Bapak Yason Sukarno, B.A.                : tahun 1983
7. Bapak Drs. B.Lono Wibowo                : tahun 1990
8. Bapak Antonius V. Harsono, S.Pd     : tahun 2010
9. Bapak Drs. A. Y. Tri Warsito               : tahun 2015
10. Bapak Drs. B. Didik Sumarsono       : tahun 2018 (hingga sekarang)

Pada tahun 1984 SMA Katolik “Santo Thomas Aquino” Tulungagung dinyatakan berstatus DIAKUI, kemudian pada tahun 1990 terjadi peningkatan status sekolah menjadi DISAMAKAN, tahun 1996 dan terakhir tahun 2002 tetap dapat dipertahankannya jenjang akreditasi sekolah, jaitu : DISAMAKAN , pada akhir tahun 2007 diperbaharui dengan akreditasi sekolah dengan status TERAKREDITASI A. pada akhir tahun 2012 diperbaharui dengan akreditasi sekolah dengan status TERAKREDITASI A (plus) dan pada akhir tahun 2012 diperbaharui dengan akreditasi sekolah dengan status TERAKREDITASI A ( unggul )
Dengan keberadaan SMA Katolik “Santo Thomas Aquino” di Kedungwaru Kabupaten Tulungagung telah banyak hal yang dicapai, yaitu sekolah yang merupakan salah satu tempat dalam ikut mengemban suatu amanat dan ikut berupaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan pada umumnya, khususnya sekolah merupakan tempat pendidikan yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan martabat manusia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
Namun dalam upaya mewujudkan tujuan nasional tersebut perlu diimbangi dan dibarengi dengan adanya pengelolaan administrasi sekolah yang memadai, salah satu upayanya adalah pembenahan administrasi sekolah. Hal ini perlu diimplementasikan, sebagai upaya mengurangi kesenjangan antara hal-hal yang seharusnya dilakukan sebagaimana pedoman pengelolaan administrasi pendidikan khususnya pada SMA Katolik “Santo Thomas Aquino” di Kedungwaru Kabupaten Tulungagungdengan kenyataan pengelolaan yang sebenarnya, karena sejauh apa yang kita laksanakan belum memperoleh hasil seperti yang diharapkan.

Instagram
WhatsApp